Dewasa ini, Sumber Daya Alam (SDA) menjadi barang langka di Indonesia , akibat tingkat eksploitasi yang berlebihan dan kurang memperhatikan aspek kelajutannya. Menurut data tahun 2000, luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Terbukti dari kerusakan hutan pada periode 1997-2000 tercatat 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Selain itu, data terbaru total luas wilayah perairan Indonesia yang berkisar 5,7 juta kilometer persegi, hanya 1,8 juta kilometer persegi atau 30 persen yang kondisinya masih baik. Sisanya, seluas 3,9 juta kilometer persegi, sekitar 70 persen, rusak ringan hingga rusak berat.
Dengan semakin berkurangnya kawasan seperti hutan ataupun perairan, maka Indonesia menjadi kawasan yang rentan akan bencana, khususnya akibat dari kerusakan hutan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Sedangkan di perairan kerusakan terjadi akibat kelalaian manusia senidri. Sehingga, tidak jarang bencana dan kelalaian itu memakan banyak korban jiwa dan mengalami kerugian secara materi. Tak hanya itu, seperti halnya hewan dan segala jenis tanaman langka yang dilindungi otomatis akan ikut berkurang. Sementara itu, kawasan tersebut adalah bagian dari SDA yang memiliki potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi, air dan alam raya yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara. Namun dengan jumlah kawasan SDA di Indonesia yang berangsur-angsur berkurang, alhasil penyedia kebutuhan seperti air bersih, makanan, obat-obat, serta kebutuhan pokok lainnya juga mengalami krisis.
Sebenarnya apa penyebab kegagalan dalam pengelolaan SDA di Indonesia saat ini? Kegagalan pengelolaan SDA ini berasal masyarakat sendiri. Hal ini terjadi akibat kurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat menyelesaikan persoalan lingkungan dengan baik. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelola sumber alam yang ada menjadi faktor utama penurunan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Misalnya saja, kegagalan masyarakat melakukan penanggulangan masalah pencemaran lingkungan, yang diakibatkan oleh kurang pedulinya masyarakat untuk melakukan kegiatan usahanya. Contoh kongkrit adalah banyaknya pabrik-pabrik yang melakukan penebangan pohon secara besar-besaran untuk mendapatkan keuntungannya bisnisnya sendiri, kerusakan yang disebabkan penggunaan bom ikan oleh nelayan saat menangkap ikan, banyaknya pabrik-pabrik yang membuang limbah yang tidak diarahkan ke Daerah Aliran Sungai(DAS) yang pasti akan terbuang ke laut atau kebocoran pipa pembuangan sisa dari proses penyaringan minyak, dan sebagainya. Jika kegiatan tersebut diiringi dengan pengawasan intensif serta kesadaran akan alam, pasti akan mempertimbangkan bagaimana caranya untuk tetap menjaga kestabilan ekosistem alam.
Kegagalan yang kedua berasal dari kebijakan pemerintah. Kegagalan kebijakan sebagai bagian dari kegagalan perangkat hukum yang tidak dapat mengarahkan ke permasalahan lingkungan yang ada. Kegagalan kebijakan dibuktikan dalam menentukan kebijakan dengan adanya pasal-pasal yang berkaitan erat dengan keberadaan SDA dan lingkungan, namun proses pelaksanaan kebijakan yang berkenaan dengan lingkungan ini dilakukan dengan minim sekali. Kurangnya perhatian pemerintah untuk mencari alternatif pemecahan persoalan lingkungan menjadi kendala untuk pengelolaan SDA. Dalam hal ini, seringkali pemerintah melakukan penanggulangan permasalahan lingkungan tapi kurang terkoordinasi. Dampaknya, proses pelaksanaan kebijakan pun menjadi terabaikan. Misalnya saja, belum ada hukuman yang jelas terhadap masyarakat yang menggunakan bom untuk menangkap ikan, pembuangan limbah pabrik, tidak ada ketentuan yang jelas berapa pohon harus ditebang untuk keperluan bisnis, dan sebagainya.
Maka dari itu, untuk ke depannya, hendaknya kita sebagai warga Indonesia, menyadari akan pentingnya alam ini bagi kita. Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam yang semestinya kita manfaatkan namun ada tanggung jawab dalam penggunaannya agar ekosistem yang ada di dalamnya tetap lestari dan tetap dapat kita nikmati keindahannya. Jangan sia-siakan Sumber Daya Alam yang kita miliki sejak lama ini karena kekayaan alam ini merupakan aset negara kita yang juga berguna bagi kehidupan kita.