Monday, November 30, 2009

Konsumsi HP semakin Mem”Booming”



Kemajuan teknologi dan informasi sudah semakin canggih di tengah kehidupan masyarakat modern saat ini, khususnya teknologi komunikasi telepon seluler atau Hand Phone (HP). 
Tahun 90an orang mengenal HP  digolongkan sebagai barang mewah, yang hanya digunakan oleh orang tertentu, tentunya bagi orang dewasa di atas 17 tahun. Namun  dalam perkembangannya, HP bukan lagi barang sulit didapatkan, melainkan menjadi barang primer yang dimiliki semua orang. Bisa dibuktikan dari banyaknya anak-anak usia sekolah dasar, taman kanak-kanak bahkan balita pun saat ini telah akrab dengan teknologi ini. Tidak hanya sekedar meminjam HP orang tua untuk nge-game, tapi mereka sendiri juga telah memiliki HP. Manfaat yang bisa kita dapatkan dari HP memang sangat besar. Dengan adanya HP ini komunikasi antara orang tua dan anak akan lebih lancar. Apalagi dengan kondisi seperti saat ini, ketika orang tua dan anak mempunyai banyak kesibukan masing-masing sehingga waktu untuk bersama berkurang, keberadaan alat yang mempermudah komunikasi dirasa sangat membantu. Namun ada sisi negatif yang timbul bagi anak, saat ini begitu banyak pesan dan gambar khusus orang dewasa yang beredar bebas. Informasi negatif ini tentu saja bisa mempengaruhi psikologis anak, sehingga membuat mereka tertarik untuk mencoba hal-hal yang seharusnya belum boleh meraka lakukan.


Selain itu, kebutuhan orang dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi setiap hari pun juga semakin meningkat. Bisa dilihat dari setiap orang yang selalu membawa HP itu kemana saja untuk sekedar membuka “facebook” atau “chatting”. Karena kebutuhan masyarakat yang meningkat, hal tersebut dimanfaatkan oleh pabrik-pabrik atau produsen HP untuk terus memunculkan berbagai inovasi terbaru setiap peluncuran HP guna meningkatkan kualitas yang diinginkan banyak orang. Selain itu banyak pula produsen-produsen HP baru bermunculan dan saling bersaing secara ketat untuk memperoleh konsumen sebanyak mungkin. Oleh karena itu, pada jaman modern ini, sebagian orang semakin tidak mau ketinggalan dan ingin terus mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Karena pengaruh budaya konsumtif yang dimiliki sebagian orang tidak jarang mereka berusaha untuk mengikuti setiap kali ada inovasi HP terbaru. Sehingga pengaruh tersebut menciptakan orang dalam konsumsi terhadap HP semakin meningkat dari tahun ke tahun.


Meskipun HP dapat mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yg salah. Hal ini berkaitan dengan volume suara dan jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga, menurut pengamatan para ahli, efeknya semakin besar yang menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pada otot.



Hendaknya, kita tetap bijaksana dalam menggunakan HP. Sebaiknya, sebagai orang dewasa menyarankan untuk tidak menggunakan HP pada anak kecil, untuk menghindari resiko anak menjadi konsumtif, perampokan, dan menerima informasi-informasi yang negatif. Selain itu, bagi kita yang menggunakan HP, sebaiknya pada malam hari, HP dimatikan. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar tempat tidur (kamar) agar gelombang elektromagnetik tidak menyerang otak. Efek yg ditimbulkan dari gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan daya tahan tubuh menurun.

Wednesday, November 25, 2009

Secure Our Planet for Future Generations



Dunia semakin panas.
Sebelum abad 21, masih kita jumpai berbagai tempat yang memiliki udara yang masih segar dan polusi pun sedikit dijumpai.
Seketika jaman berubah. 
Muncul berbagai teknologi canggih.
Industri meningkat.
Manusia makin cerdas.

Namun, dampak negatif modernisasi sangat berpengaruh.
Polusi dari berbagai aspek kehidupan.
Asap kendaraan bermotor, 
Limbah basah dan asap pabrik mencemari perairan.
Sampah berceceran menimbulkan bau busuk, berujung pada TPA yang kurang  memadai.
Menghirup udara segar serasa mahal harganya.
Ironisnya udara itu gratis, tetapi dicemari dengan polusi buatan manusia.












Indonesia khususnya, 
Secara tidak langsung, memiliki potensi yang kuat akan dampak negatif ini.
Menjadi alasan yang kuat apabila manusia di dalamnya mau dan berusaha untuk mengubah ke sisi positif dengan menjaga lingkungan untuk tetap bersih. 
Dan khususnya dimulai dari diri sendiri.

Kapan-pun, Dimana-pun, dalam tiap kesempatan.

Karena kita hidup di bumi,
Percaya. Usaha yang ditempuh sekarang, pasti berguna bagi masa depan.

Sunday, November 22, 2009

Analisa film Half Blood Prince

Dalam tugas menganalisa tentang  nilai dari sebuah film, saya mengambil dari film Harry Potter yang berjudul Half Blood Prince.
Konsep Tuhan bisa dilihat dari keberadaan Dumbledore sebagai kepala sekolah Hogwarts. Dumbledore sebagai pemimpin yang mempunyai kuasa penuh untuk bertanggung jawab atas keselamatan murid- muridnya terutama Harry Potter, dia mengajarkan rahasia kegelapan dari masa lalu Voldemort dan berharap Harry dapat menggunakan rahasia itu untuk mengalahkan Voldemort yang ingin menghancurkan Harry. Dia memiliki kebijaksanaan dalam memimpin semua murid-muridnya, selain itu dia juga mempunyai otoritas untuk menentukan jalan, salah satunya dengan cara memimpin perjalanan bersama Harry Potter untuk mencari pecahan jiwa dari Voldemort yang berada di dalam gua. Dari sana, bisa dibandingkan dengan konsep Tuhan sesungguhnya, Yesus Kristus merupakan firman Allah yang hidup. Yesus lahir dan datang ke dunia sebagai manusia biasa yang diutus oleh Allah untuk memimpin manusia yang ada di dunia, mengantarkan umatNya pada jalan yang benar, menuntun pada setiap kelemahan yang kita punya menuju kekuatan akan iman karena kasih-Nya yang nyata. Ia memiliki kuasa atas kehidupan dan kematian (berdasarkan Yohanes 10:18). Ia juga menanamkan otoritas-Nya dalam memberitakan kebenaran Firman kepada dunia. (berdasarkan Lukas 4:32). Maka bukan manusia yang menentukan atau mendikte arah arah hidupnya sendiri melainkan Dia yang mempunyai kuasa penuh akan hidup manusia yang pasti memberikan jalan yang terbaik dan akan memimpin umat manusia dalam setiap perjalanan hidup ini.
Jika Tuhan yang membimbing kita, maka ada dosa yang membuat kita jauh dari bimbingan  Tuhan. Konsep dosa sangat dipancarkan oleh sosok seorang Voldemort, dia bisa datang dalam rupa ingatan dengan mempengaruhi pikiran siapapun, khususnya pada Draco Malfoy atau menggali lagi pengalaman yang buruk dari seseorang dengan mempengaruhinya untuk berbuat jahat. Dia juga haus akan kekuasaan untuk mengusai dunia. Jadi dengan berbagai cara untuk memperolehnya, jalan keluar yang dilakukannya dengan membunuh. Melalui Draco Malfoy sebagai perantara untuk membunuh Dumbledore. Namun Malfoy tidak tega dan merasa memiliki tanggung jawab yang berat atas kematian Dumbledore nanti karena Dumbledore adalah kepala sekolah yang baik, maka dia tidak jadi membunuhnya. Dilihat dari pengalaman hidup kita, banyak sekali godaan – godaan sehingga kita terjerumus dalam belenggu dosa. Tidak ada satupun manusia yang tak luput dari dosa. (berdasarkan Roma 2: 8-9) Dosa mempengaruhi manusia untuk melakukan pelanggaran terhadap kehendak Tuhan dalam berbagai cara, yaitu dari kehendak diri sendiri, pikiran, perasaan, tindakan, dan perkataan. Seperti sosok Malfoy yang mengalami dilema saat akan membunuh Dumbledore, memperlihatkan manusia merasakan adanya sesuatu yang memperbudak dirinya oleh hawa nafsu untuk membunuh. Dalam pikiran yang jahat, disana sudah ada kuasa dosa yang mempengaruhinya. Pada saat itulah manusia terhilang hubungan dengan dirinya sendiri. Apalagi Severus Snape yang tidak lain adalah guru Malfoy sekaligus menjadi bagian dari penghuni Hogwards, telah dikuasai oleh iblis yang akhirnya menggantikan untuk membunuh Dumbledore, sehingga hubungan murid-murid serta seluruh warga Hogwards dengan Dumbledore menjadi terputus. Dalam kenyataannya, Dosa telah memutuskan hubungan manusia dengan Tuhan karena kuasa dosa telah menjerumuskan manusia dan berbelok dari kehendak-Nya. Selain itu, manusia juga telah memutuskan hubungan dengan sesama, karena seharusnya manusia saling mengasihi sesama, malah ada kebencian dan tindakan kejam yang akan memisahkan antar sesama manusia.
            Konsep hidup kekal dapat dihubungkan dengan adanya Voldemort. Setelah dia mati, pecahan jiwanya terpencar di mana- mana, itu yang menyebabkan dia tetap hidup abadi jika pecahan dari jiwanya masih belum ditemukan dan dimusnahkan semuanya. Hidupnya yang kekal itu menyebabkan keresahan bagi keluarga Hogwards, karena dia mempunyai tujuan jahat untuk dapat menguasai dunia dan mau membalaskan dendam terhadap Harry Potter yang sudah membunuhnya dulu. Hal tersebut bertentangan dengan hidup kekal yang dibawa oleh Yesus setelah wafat disalib. Dia justru membawa kedamaian akan hidup baru dalam iman, pengharapan dan kasih. Iman yang berarti mempercayakan kehidupan sepenuhnya kepada kasih Tuhan Yesus (berdasarkan Roma 14: 7-8), berhenti dari kekusaan dosa menuju kasih Allah yang kudus yang bisa dilihat dari aspek emosi dan tidak menuruti keegoisan diri masing-masing namun kembali untuk memuliakan Tuhan. Kemudian Tuhan memberikan pengharapan kepada manusia untuk hidup dalam kesejahteraan Allah menuju Kerajaan Allah dan hidup kekal bersama Tuhan Yesus di dalam surga. KasihNya yang tak berkesudahan tetap Dia berikan. Walaupun Dia telah wafat dengan diperlakukan secara tidak adil namun Dia tidak ada rasa dendam akan hal itu, akan tetapi memberikan kekuatan setiap kita untuk menjalani realita dalam kehidupan. Meskipun dalam keadaan yang sulit sekalipun, cinta-Nya akan tetap menuntun selalu dan tak pernah meninggalkan umat-Nya. Hal tersebut merupakan firman-Nya untuk terus mendampingi umat-Nya hingga akhir jaman.
            Diceritakan dari film, bahwa Dumbledore menyelamatkan nyawa Harry Potter dari pembunuhan yang dilakukan oleh Severus Snape, dan akhirnya Dumbledore yang terbunuh lalu meninggal. Harry melihat betapa pengorbanan yang dilakukan Dumbledore untuk dirinya adalah suatu penyelamatan yang luar biasa oleh seorang kepala sekolah yang sangat baik pada seluruh warga Hogwarts. Seseorang yang sangat dicintai dan sebagai panutan oleh semua warga Hogwarts. Seperti halnya Manusia di dunia juga sudah diselamatkan. Tuhan sudah melaksanakan misi di dunia dan menggenapi sempurna firmanNya, yaitu untuk menyelamatkan manusia. Tuhan tidak mau meninggalkan umatNya yang berada di dunia dan masih menderita karena dosa. Karya penyelamatan Tuhan sangatlah besar, karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang secitra dengan-Nya, oleh karena itu hanya Dialah satu- satunya Juruselamat yang dapat menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan segala yang jahat. Seperti Dumbledore yang sangat mengasihi mengasihi muridnya, dia rela dibunuh oleh kuasa Voldemort yang jahat, terlebih lagi yang dilakukan Tuhan kita dalam kasih setia-Nya berkenan mengampuni dan menganugerahkan penyelamatan bagi manusia berdosa. Dia rela dianiaya, diolok –olok, menderita,  dan akhirnya wafat di atas kayu salib, memperlihatkan bahwa karya penebusan-Nya yang sungguh sempurna diberikan kepada seluruh umat manusia yang punya kerinduan akan kebesaran-Nya. Dia akan mengkaruniakan Roh Kudus bagi orang yang beriman dan percaya akan kasih-Nya (berdasarkan Kisah para Rasul 10:43).
            Kesimpulan yang bisa kudapat dari analisa film dengan dihubungkan dengan konsep Tuhan yang sesungguhnya yaitu, bahwa kita harus yakin dan percaya akan keberadaan Tuhan yang selalu menjadi pemimpin di tengah kehidupan kita. Meskipun kita tidak bisa luput dari dosa, tapi Tuhan Yesus tetap mau mencintai kita dengan kasih yang diberikan melalui pengorbanan-Nya disalib. Yang Allah inginkan hanyalah, kita mau bertobat dan menyerahkan semua perjalanan hidup kita, dalam rencana-Nya yang tidak akan menjerumuskan. Karya keselamatan-Nya yang memberikan kedamaian dan kesejahteraan abadi itulah yang akan diberikan kepada kita. Aku percaya, Tuhan mempunyai rencana yang pasti indah pada waktunya.

Saturday, November 21, 2009

Semangat Kekuatan 10 November

Indonesia kembali mengenang masa-masa perjuangan yang diperingati sebagai Hari Pahlawan tanggal 10 November. Hari dimana para pejuang di Surabaya memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang hendak dirampas oleh penjajah.

Peristiwa di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya membawa ingatan kita pada pertempuran pemuda Indonesia yang sangat hebat. Setelah munculnya maklumat pemerintah yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia, gerakan pengibaran bendera makin meluas ke segenap pelosok kota. Antara Jepang dan Belanda menyusun suatu rencana untuk mengambil alih gudang dan beberapa tempat telah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Karena kedudukan mereka merasa kuat, sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada Hotel Yamato. Pemuda Surabaya mengetahuinya, seketika meledak amarahnya. Mereka merasa Belanda mau menancapkan kekuasannya kembali di negeri Indonesia dan melecehkan gerakan pengibaran bendera yang sedang berlangsung di Surabaya. Para pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda dan merobek bagian birunya serta mengerek kembali bendera merah putih. Rakyat menyambut keberhasilan pengibaran bendera merah putih itu dengan pekik "Merdeka" berulang kali sebagai tanda kemenangan, kehormatan dan kedaulatan negara RI.

Di lain pihak gencatan senjata antara Indonesia dan tentara Inggris berangsur-angsur mereda. Namun Inggris mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan serta menyerahkan diri dengan mengangkat tangan. Batas ultimatum adalah tanggal 10 November 1945. Ultimatum itu ditolak oleh Indonesia. Sebab Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri dan Tentara Keamanan Rakyat sebagai alat negara juga telah dibentuk.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan para pejuang juga berkobar di seluruh kota. Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Meskipun dalam pertempuran menewaskan banyak pejuang, tapi mereka tak mudah menyerah karena dasar yang dimiliki adalah semangat perjuangan atas kemerdekaan yang telah sudah diraih Indonesia. Mempertahankan kemerdekaan tentu bukan hal yang mudah. Kini situasi Indonesia sudah jauh berbeda, tidak ada lagi penjajah datang untuk berperang, karena tiap bangsa telah merdeka dan memiliki kedaulatan sendiri yang bersifat universal. Namun tantangan Indonesia saat ini adalah bagaimana kita mengisi kemerdekaan yang sudah diraih. Persoalan yang kini menjadi masalah adalah kebuntuan cara berpikir dibuktikan dari kemiskinan, kebodohan, kemelaratan politik serta kecenderungan penurunan moral bangsa. Pemikiran ke arah masa depan susah sekali untuk direalisasikan, alhasil hanya angan-angan saja namun tak ada hasil yang nyata. Dengan kekuatan semangat 10 November, maka kita sebagai orang yang dikatakan generasi penerus bangsa baiknya terus mengisi kemerdekaan ini dengan menanamkan terus pondasi yang kuat untuk menghindari ancaman yang datangnya dari dalam diri kita sendiri kemudian menghasilkan karya-karya indah untuk mencerminkan kekayaan Indonesia yang sangat berharga.